Senin, 01 Desember 2014

Doa di Kala Fajar

Pagi ini terasa berbeda dari hari-hari kemarin.
Tidak seperti biasanya juga, aku beranjak dari tempat tidurku lebih awal.

Udara pagi yang sangat menyegarkan
Air wudhu yang sangat menyejukkan
Terasa dingin, tetapi amat menenangkan
Jiwa...

Bahkan jantung berdetak tidak teratur, terasa cepat, dan membuat hati menjadi tidak karuan
Dzikir...
Hati pun tentram

Apa yang akan terjadi, hanya Allah yang Maha Mengetahui
Bagaimana keadaannya nanti, hanya Allah yang Maha Mengetahui
Allah yang telah mengatur segalanya
segalanya...

Do'a...

Rabu, 26 November 2014

Setiap Anak punya Usaha

Matanya memerah, dan tak lama kemudian ia meneteskan air mata. Perlahan, tapi kian lama kian menderas.
Seketika itu pula saya terdiam, dan hanya menatapnya penuh dengan pertanyaan dan harapan...

Harus dipahami bahwa anak memiliki kemampuan dan bakat yang tidak sama. Begitu pula kemampuan untuk memahami dan menangkap apa yang orang lain sampaikan kepada dirinya. Saya perlu benar-benar mengerti dan paham dengan hal ini.

Hari-hari pembelajaran terkadang saya rasakan begitu berat, jarum jam dindingpun saya rasakan begitu lambat singgah menuju ke angka berikutnya, sangat lama berganti menuju jam berikutnya. Alangkah buruknya hati ini, merasa enggan merangkul dan berbagi ilmu dengan anak-anak yang begitu lugu dan polos.

Guru menginginkan yang terbaik untuk setiap siswanya, berharap semua siswanya mendapatkan yang terbaik.

Mungkin seringkali hati ini terlalu menuntut kepadanya. "Kamu harus bisa. Kamu harus mampu, Mengapa hal semudah ini kamu tidak bisa. mengapa, teman-temanmu sudah mengusai kamu belum juga mengusai, padahal sudah berulang-ulang kali kamu mempelajarinya". Pertanyaan-pertanyaan ini seharusnya tidak terus-menerus terlontar padanya...

Sayapun mencoba mengusap air matanya, dan mengatakan padanya "jaganlah menangis, coba tersenyumlah, kamu pasti bisa Nak!"
Yaa, seharusnya kata-kata positif yang ia butuhkan, seharusnya nasihat-nasihat bijak yang ia perlukan, dan pelukan hangat yang menguatkan, kesabaran tulus yang selalu memacu semangat belajarnya.

Apapun dan bagaimanapun kondisi siswa, yang perlu guru lakukan adalah mendidik dengan ikhlas.
Karena setiap siswa adalah generasi emas untuk masa depan, generasi yang insyaallah akan lebih baik. Dan guru berperan penting dalam membentuk generasi harapan tersebut.

Semangat duhai Bapak Ibu Guru, karena masa depan putra putri generasi bangsa ini berada di tanganmu :)

Terus semangat juga untukmu ya Nak! Kamu pasti bisa! ^_^