Jumat, 28 Maret 2014

Waktu...

Matahari terbit, dan kemudian terbenam kembali
Pagi menjelang, dan kemudian malam pun datang
Mata ini membuka dan menatap, untuk kemudian menutup sejenak
Kaki, tangan, tubuh, otot, syaraf semua bergerak dan bekerja, untuk kemudian istirahat sejenak
Bibir berbicara, dan kemudian diam sekejap


Otak ini berpikir, dan kemudian terus berpikir, tidak ingin ku biarkan kosong
Hati ini merasa, dan kemudian terus merasa, tidak akan aku biarkan kosong

muncul dan hilang
datang dan pergi
terang dan gelap
riuh dan sunyi
lembut dan keras


Semua ada, bukan karena percuma
Semua hadir, bukan belaka sebuah takdir
Diri ini, hidup ini, dan segala yang terjadi
telah ditentukan, telah digariskan oleh Sang Pemilik Waktu

jarum jam itu terus menerus terdengar oleh telingaku
kulihat melangkah maju dengan stabil
menghitung waktu... ya waktu...
tik tok tik tok tik tok tik tok terus, begitu seterusnya
aku masih mendengarnya, hingga detik ini aku menulis
aku tau, ia pun akan merasa lelah hingga tak sanggup lagi menghitung waktu

Waktu...
aku masih memiliki waktuku di dunia, dan ini adalah kesempatan
tak ingin membiarkan otak ini kosong
tak ingin membiarkan hati ini kosong
tak ingin pula membiarkan raga ini kosong
kosong dari kebaikan, kosong dari kebermanfaatan, dan kosong dari segala yang diperintahkan oleh-Nya
Sang Pemilik Waktu

Tetapi sungguh diri ini lemah
kosongku lebih banyak oleh khilaf
kosongku lebih banyak oleh kemalasan
kosongku lebih banyak oleh benci
kosongku lebih banyak oleh iri
kosongku lebih banyak oleh kecurangan
kosongku kini penuh dengan hal tak berguna

Dan Sang Pemilik Waktu masih memberikanku Waktu...

Kini,

kosongku harus penuh dengan kebaikan
kosongku harus penuh dengan keikhlasan
kosongku harus penuh dengan kesabaran
kosongku harus penuh kasih dan maaf
kosongku harus penuh dengan kebermanfaatan
selama waktu yang tersisa

Lama waktuku, aku tak tahu
hingga mata tak mampu menatap kembali
hingga bibir tak mampu berucap kembali
hingga segala kaki, tangan, tubuh, otot, dan syaraf tak bekerja kembali
dan otak, hati menjadi benar-benar kosong pada raga yang telah kosong

Sang Pemilik Waktu, yang menentukan waktu...
Alloh ya Tuhanku, Sang Pemilik Waktuku
jadikan diri ini hamba yang taat, hamba yang kuat
hamba yang mampu mengisi waktu sesuai dengan tuntunan-Mu
Aamiin


Keluargaku tercinta (Mama, Bapak, Kakak dan Adik-adiku), Saudara saudariku, sahabat dan teman-temanku, terimakasih. Semoga Alloh senantiasa melimpahkan rahmat serta barokah-Nya kepada kalian semua. Semoga kita diberikan oleh Alloh waktu yang manfaat, sehingga kita bisa menjadi insan yang lebih baik dari waktu ke waktu, Aamiin ^_^
 

<dalam waktu malamNya, olehku di 28 dan 29 Maret 2014>


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari belajar bersama. Tolong berikan komentarmu ya ^_^